Di zaman yang serba luar biasa ini,
manusia dituntut untuk bisa memaknai kehidupan. Hidup yang apa adanya dan
mengalir tanpa arah yang jelas akan berakhir pada keputusasaan. Salah satu
sarana untuk perbaikan diri adalah melalui pergaulan Pergaulan dimaknai sebagai proses interaksi yang salah satu
efeknya adalah saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, pergaulan
yang dimaksudkan adalah membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian
seseorang. Sayangnya, banyak orang yang bergaul dengan tujuan untuk kepentingan
eksistensi diri, bukan untuk memperbaiki kualitas diri agar lebih baik.
Saat kamu berusaha menjadi orang
berkualitas, maka kamu juga akan mulai membangun pertemanan dengan orang-orang
yang berkualitas pula. Satu hal yang perlu kamu tahu, nggak sedikit dari
orang-orang berkualitas yang selektif untuk memilih teman bergaul. Pola pikir
mereka yang lebih peka dengan tujuan hidup yang jelas, tentunya juga
menginginkan pergaulan yang punya pengaruh positif bagi mereka. Lantas,
bagaimana seharusnya kamu bersikap agar kelak kamu dikelilingi oleh orang-orang
berkualitas? Tentunya dengan harapan kamu akan tertular energi positif yang
berpengaruh terhadap kualitas hidupmu juga, bukan?
Banyak-banyaklah
mendengarkan sembari belajar memahami orang lain. Pendengar yang baik itu jauh
berkualitas dan berpengetahuan daripada mereka yang ingin didengarkan
Tahukah kamu? Banyak ahli ilmu komunikasi yang mengawali
kariernya dengan menjadi pendengar yang baik sebelum belajar berbicara. Para
pembicara dan pemimpin hebat, umumnya adalah orang-orang yang senantiasa
membuka telinga mereka untuk mendengarkan berbagai hal. Mereka tahu betul
manfaat mendengarkan orang lain bagi diri mereka sendiri.
Salah satu cara memahami orang lain adalah dengan
mendengarkan apa yang ia bicarakan mengenai suatu masalah. Dengan mendengarkan
pembicaraannya, kamu bisa memahami bagaimana cara berpikirnya, lantas kamu akan
mampu mengambil keputusan bagaimana seharusnya kamu bertindak, bersikap dan
memposisikan diri. Mungkin itu sebabnya Tuhan memberi kita dua telinga tapi
hanya satu mulut. Supaya kita lebih banyak mendengar, daripada hanya berbicara.
Tahu cara membahagiakan diri sendiri tanpa tergantung
orang lain. Tanpa harus jadi pusat perhatian atau selalu sibuk mencari
pengakuan
Media sosial adalah ladang yang potensial untuk
orang-orang yang mencari ketenaran, termasuk juga haus perhatian. Orang-orang
ini berharap agar orang lain memperhatikannya meski dilakukan dengan cara yang
kekanakan. Mereka nggak bisa hidup tanpa pujian dari orang lain. Berbeda dengan
orang-orang yang berkualitas. Mereka melakukan sesuatu karena ingin
membahagiakan diri, bukan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Maka
dari itu dengan mudah bisa membedakan kapan harus meluangkan waktu untuk diri
sendiri dan untuk orang lain.
Bukan juga tipe orang yang suka mencari-cari masalah demi
mendapatkan perhatian orang lain. Kamu harus lebih nyaman untuk tampil sebagai
dirimu yang sebenarnya, bukan kamu yang mengenakan topeng. Apa adanya kamu,
itulah sosok yang harusnya ditampilkan di depan orang lain. Soal dapat
perhatian atau nggak, itu urusan belakangan, yang terpenting adalah orang
nyaman dengan pribadimu yang tanpa kepura-puraan.
Tidak gegabah menerima informasi baru karena selalu
punya perspektif diri yang harus dipertahankan. Pemikiran mandiri adalah salah
satu daya tarik terbesar orang berkualitas
Orang-orang yang berpikiran mandiri justru bisa menerima
perubahan, menghargai perbedaan dan terbuka untuk kemajuan dan memandang
positif dari hal atau kejadian yang paling negatif sekalipun. Karena mereka
tahu bahwa tiap orang memiliki sudut pandang berbeda dan tiap pemikiran layak
dihargai, seperti halnya pemikirannya sendiri. Tak pernah merasa dirinya paling
hebat dan selalu ingin belajar. Ilmu yang dimiliki harusnya seperti padi, makin
berisi makin merunduk. Karena orang yang terbuka dan tak berpikiran sempit
selalu memandang bahwa dari orang yang paling kecil pun, pasti ada hal yang
bisa dipelajari.
Tidak menelan bulat-bulat informasi yang diterima
darimana pun dan selalu mengecek kebenarannya. Dalam suatu komunitas, yang
punya pemikiran mandiri akan membawa komunitas tersebut menuju kemajuan yang
signifikan karena kemajuan hanya dimiliki oleh orang-orang yang mau terbuka,
rendah hati, positif dan belajar.
Jangan jadi orang plin-plan karena janji adalah
komitmen yang harus dijaga sepanjang jalan. Bisa konsisten memilih jalan hidup
adalah kualitas yang luar biasa
Orang yang selalu menjalani kehidupan dengan track yang jelas dan terarah
merupakan golongan orang yang berkualitas. Jika ditanya soal rencana, kamu
harus tahu mana rencana yang siap direalisasikan dan mana rencana yang masih
perlu dipikirkan kembali. Kamu sebaiknya hanya menjalankan hal-hal yang sudah terlebih
dahulu dipikirkan matang-matang.
Jangan jadi tipe orang plin-plan yang pernyataannya bisa
berubah sewaktu-waktu. Saat memutuskan sesuatu, sudah dipastikan bahwa kamu
yakin dan telah berpikir panjang. Tidak berhenti di situ, kamu harus selalu
berkomitmen dengan keputusan yang telah diambil. Penting memahami bagaimana
menghargai komitmen sehingga hidupmu tak penuh gangguan yang sifatnya hanya
buang-buang waktu sia-sia.
Berani keluar dari zona nyaman dan tidak takut
mencoba hal-hal baru. Paham bahwa bagaimana pentingnya sifat itu untuk
mengembangkan diri
Beberapa orang merasa tidak percaya dengan kemampuan
mereka sendiri untuk keluar dari zona nyaman. Mereka takut dengan penolakan dan
berada dalam lingkungan yang membuat mereka tidak nyaman. Berbeda dengan orang
yang berkualitas karena mereka selalu ingin berkembang. Maka dari itu kamu pun
harus membiasakan diri untuk menerima tantangan baru dengan tangan terbuka.
Karena ketika kamu melangkahkan kaki keluar dari zona nyaman, disitulah kamu
akan mulai tumbuh.
Jangan takut merasa tidak nyaman karena dari situlah kamu
mulai mempertanyakan banyak hal yang sebelumnya tak terpikirkan. Hanya dengan mindset tersebut, kamu bisa terus
berkembang jadi pribadi yang lebih baik dan bisa bertemu dengan orang-orang
sepemikiran yang juga selalu ingin memperbaiki diri.
Jangan pernah merasa terbelakang hanya karena punya
kelemahan, justru insecurity itu kamu anggap sebagai tantangan
untuk menjadi lebih baik
Kita semua, siapapun tanpa terkecuali, pasti memiliki
kekurangan dan kelebihan. Kadang-kadang kita merasa bahwa kekurangan tersebut
terlihat lebih mendominasi dibandingkan kelebihan yang kita miliki. Banyak
orang yang menganggap bahwa kelemahan atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi
sebagai sebuah nasib buruk atau takdir.
Tapi hal ini tidak seharusnya berlaku untukmu, kamu
justru harus berani menghadapi rintangan-rintangan dalam hidup demi meraih
hal-hal yang kamu impikan. Harus mampu bangkit atas kelemahanmu dan tidak
membiarkan kelemahan itu membatasimu untuk maju. Rangkul-lah kelemahanmu, bukan
menyembunyikannya. Kamu sadar bahwa kamu tidak sempurna, itulah alasan kenapa
mesti selalu berusaha menjadi lebih baik dengan kelemahan-kelemahan yang kamu
miliki.
Jangan pernah merasa malu bergaul dengan mereka yang
kamu anggap ‘diatasmu’ karena sebenarnya semua bisa saling belajar dari satu
sama lain. Selalu rendah hati, tapi bukan rendah diri
Kadang kamu merasa rendah diri dan terlalu minder untuk
bergaul dengan orang-orang yang berkualitas. Mereka terlihat begitu cepat
menguasai sesuatu. Sebaliknya, justru kamu patut bersyukur dengan keberadaan
mereka, karena kamu punya kesempatan untuk mendongkrak kualitas hidupmu juga.
Jika kamu ingin menjadi orang yang berkualitas, maka
salah satu cara terbaik adalah dengan bergaul dengan orang-orang yang
berkualitas pula. Perhatikan cara mereka bekerja, lihat hidup mereka, pelajari
cara berpikir mereka, lihat bagaimana mereka mengambil keputusan-keputusan penting
dalam hidup mereka. Bergaul dengan orang yang lebih cerdas darimu merupakan
salah satu cara belajar tercepat.
Pada akhirnya, kamu dituntut untuk menjadi orang yang
percaya diri dan bangga menjadi dirimu sendiri
Rasa percaya diri dalam diri seseorang tidak hanya akan
berpengaruh bagi dirinya sendiri, karena dengan percaya diri sebenarnya
seseorang telah menerima dan menghargai dirinya serta orang lain. Dengan
kepercayaan diri, setiap orang akan dengan mudah masuk dan bergaul dalam suatu
lingkungan sekalipun baru dimasukinya.
Jika kamu ingin menjadi seorang yang percaya diri dan
memahami dunia dengan cara yang positif, kamu harus meniru sifat orang-orang
berkualitas. Mereka lebih tahan terhadap tantangan hidup dan penilaian dari
orang lain. Mereka tak takut untuk mengekspresikan emosi mereka dan berbicara
tentang apa yang mereka rasakan. Dengan kebiasaan baru yang berkualitas, kamu
juga akan memiliki visi baru dari kemampuan dan pertumbuhan pribadimu.
Selanjutnya secara alamiah kamu nantinya akan menarik orang-orang sepemikiran
dan tentunya sebaik dirimu mengembangkan diri.
No comments:
Post a Comment