Wednesday, November 30, 2016

Kebaikan Yang Disembunyikan Layaknya Keburukan


Artikel tentang kebaikan yang disembunyikan layaknya keburukan ini di kirimkan oleh teman pembaca sipolos yang merasa cerita ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca sipolos.

Kisah ini berawal dari dua sahabat dekat yang sama-sama menuntut ilmu di sekolah menengah yang sama, Ahmad dan Zainal, keduanya berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Ahmad yang pintar dan lebih cerdas di antara teman-temannya, berasal dari sebuah keluarga dengan ekonomi yang pas-pasan. Di lain sisi, Zainal yang memiliki kemampuan belajar standar, justru keluarganya memiliki kemampuan ekonomi yang cukup baik dan bisa menjamin masa depannya kelak.

Lama terpisah, akhirnya keduanya bertemu kembali di dalam sebuah Masjid, tepatnya di sebuah koridor wudhu sebuah masjid megah yang berarsitektur indah di kawasan perkebunan teh di Puncak Bogor. Sebuah kebetulan yang indah, di mana dua orang sahabat lama bisa bersua secara tiba-tiba tanpa sebuah rencana.

Zainal yang telah beruntung sejak awal, kini terlihat berbeda dengan penampilan berkelas, layaknya seorang manager yang sukses. Penampilannya begitu rapi, lengkap dengan kemeja mahal dan juga dasi, namun tetap masih taat menjalankan ibadahnya setiap saat, bahkan meski di dalam perjalanan sekalipun. Shalat masih menjadi hal yang tidak pernah ditinggalkan olehnya, meski ia sedang bertugas keluar kota, kesempatan inilah yang membuatnya banyak menyambangi masjid di sepanjang perjalanan yang dilakukannya. Seperti hari ini, ketika ia berhenti dan memasuki sebuah masjid di kawasan Puncak Bogor, di mana ia bertemu kembali dengan Ahmad sahabatnya.

Zainal begitu gembira, namun sedikit terenyuh melihat sahabatnya itu di sana. Ahmad memang berasal dari keluarga yang sangat sederhana, namun dia begitu pintar dan cerdas dibandingkan dirinya, tapi tak sekalipun Zainal berpikir bahwa sahabatnya itu akan menjadi merbot di masjid. Disapanya sahabatnya itu dengan gembira, Ahmad menyambutnya dengan tak kalah senangnya. Keduanya berpelukan dan melepas rindu.

No comments:

Post a Comment