Situs jejaring sosial atau social network seperti
Facebook dan Twitter berkembang begitu pesat. Kapan pun dan di mana pun, kita
akan berusaha menyempatkan diri untuk memperbaharui status atau pemikiran kita
yang lantas akan kita share pada teman-teman kita. Namun,
menjamurnya situs jejaring sosial beberapa tahun terakhir ini ternyata memiliki
banyak sekali dampak, baik itu dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya
sangat banyak. Mulai dari dapat berbisnis online, mempromosikan produk,
berkenalan dengan teman-teman baru, dan bercengkrama ria dengan teman lama.
Namun ternyata, dampak negatifnya fatal juga lho. Selain memiliki dampak
negatif yang fatal akibat curhat berlebihan di jejaring sosial—yang telah
dibahas pada artikel
sebelumnya— ternyata ada hal lain yang membuat wanita
menjadi “ilfeel” pada pria. Apa itu?
Sebenarnya
ini adalah hal yang sepele. Tapi ternyata, hal ini membuat mereka memiliki
anggapan lain tentang diri seorang pria. Misalkan dalam pemilihan nama yang
digunakan dalam akun pribadi social network kita. Parah sekali. Sebab, bukan
hanya kaum hawa yang berbondong-bondong menggunakan nama akun yang “alay”. Para
pria pun sekarang tak sedikit yang mengubah nama akun pribadinya menjadi nama
yang benar-benar berlebihan. Mengapa bisa dibilang berlebihan? Karena mereka
mencantumkan nama-nama yang sulit dikenali.
Misalnya
: Andy SiCowokOkeLikeSiWon, atau penggunaan simbol-simbol yang dirasa kurang
penting untuk ditampilkan. Berdasarkan beberapa survei yang telah dilakukan
pada beberapa orang wanita, ternyata mereka menganggap bahwa pria yang
melakukan hal seperti itu adalah pria yang menganggap bahwa dirinya itu anak
gaul tapi justru memperlihatkan bahwa dirinya salah bergaul. Karena seharusnya
pria itu dapat mem-filter dan memilih mana hal “gaul” yang dianggap positif dan
mana hal “gaul” yang justru akan membuat diri kita terlihat negatif.
Pria
harusnya menjadi makhluk paling cool dan mempesona yang dapat merebut hati
wanita. Daya tarik seorang pria pada wanita sangat kuat. Mereka sangat menyukai
pria yang berkarakter kuat, yang mampu menjadi dirinya sendiri. Tanpa
dibuat-buat dan tanpa dilebih-lebihkan. Sebab hal itulah yang membuat dirinya
merasa nyaman berdekatan sangat lama dengan kaum pria. Tapi sayangnya, hal itu
sirna akibat hal-hal “kurang” penting yang kita lakukan dan kita anggap sepele.
Lihat lebih dalam dan sikapi dengan lebih bijak. Tidak semua pandangan para
wanita tadi salah.
Sebenarnya,
nama bukanlah satu-satunya hal yang membuat mereka menjadi “ilfeel” pada pria.
Namun bahasa yang digunakan untuk mengobrol dengan teman-teman kita di jejaring
sosial, gaya foto yang digunakan, serta manajemen profil—karena ada sebagian
pria yang mencantumkan prestasinya secara berlebihan hingga membentuk banyak
paragraph dan itu sangat membuat pengunjung akun menjadi malas membaca, atau
memasukkan hal-hal aneh dalam profilnya agar terlihat lebih macho atau
menarik—merupakan hal lain yang perlu kita pertimbangkan pada saat kita
memutuskan untuk menggunakan fasilitas situs jejaring sosial.
Mencari
pasangan dengan memanfaatkan situs jejaring sosial bukanlah suatu kesalahan.
Namun yang harus diluruskan adalah persepsi kita tentang jejaring sosial. Pada
saat kita sudah mengerti apa tujuan kita menggunakan fasilitas ini, seharusnya
kita juga tahu hal-hal apa saja yang dapat dipublikasikan dan mana yang
harusnya dirahasiakan.
Nama
itu merupakan sebuah pencitraan diri. Begitu pula dengan bahasa dan etika yang
kita gunakan pada saat berkomunikasi dengan teman-teman kita di jejaring
sosial. Cobalah untuk merubahnya sedikit demi sedikit dan jadilah diri anda
sendiri. Karena hal itu sangat membantu anda untuk memperoleh pasangan yang
baik.
No comments:
Post a Comment